Selasa, 28 Juni 2011

PENDAHULUAN 1

Penyempurnaan kurikulum pendidikan dilakukan dengan tujuan utama
untuk meningkatkan mutu Pendidikan Nasional. Agar lulusan pendidikan
nasional memiliki keunggulan kompetitif dan komperatif sesuai standar
mutu nasional dan internasional, kurikulum perlu dikembangkan dengan
pendekatan berbasis kompetensi. Hal ini harus dilakukan agar sistem
pendidikan nasional dapat merespon secara proaktif berbagai perkembangan
informasi, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta tuntutan
desentralisasi. Dengan cara seperti ini lembaga pendidikan tidak akan
kehilangan relevansi program pembelajarannya terhadap kepentingan daerah
dan karakteristik peserta didik serta tetap memiliki fleksibilitas dalam
melaksanakan kurikulum yang berdiversifikasi. Basis kompetensi harus
menjamin pertumbuhan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, penguasaan keterampilan hidup, akademik, dan seni,
pengembangan kepribadian Indonesia yang kuat dan berakhlak mulia.
Dibidang Pendidikan Agama Kristen, penerapan kurikulum berbasis
kompetensi sangat tepat dalam rangka mewujudkan model Pendidikan Agama
Kristen yang bertujuan mencapai transformasi nilai-nilai Kristiani dalam
kehidupan siswa pada level pendidikan Dasar dan Menengah. Kurikulum
berbasis kompetensi memberikan ruang yang sama bagi setiap siswa dengan
keunikan yang berbeda untuk mengembangkan pemahaman Iman Kristiani
seturut pemahaman, tingkat kemampuan serta daya kreativitas masing-masing.

A. Rasional

Sejak tahun 1998 terjadi perubahan yang cukup significant dalam
kehidupan Bangsa dan Negara Indonesia, antara lain tumbangnya
Pemerintahan yang telah berkuasa selama kurang lebih 32 tahun oleh
tuntutan reformasi. Masyarakat Indonesia jenuh terhadap model
“penyeragaman” kehidupan yang diterapkan di Indonesia. Nilai-Nilai
Demokrasi dan Hak Asasi Manusia serta pluralitas kehidupan merupakan
issu utama yang memperoleh perhatian serius dari seluruh komponen
bangsa Indonesia yang menuntut supaya issu-issu tersebut memperoleh
prioritas pertama dan utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
disamping pemulihan ekonomi. Issu tersebut di atas sangat relevan untuk
dijadikan topik bahasan dalam Pendidikan Agama pada umumnya dan
Pendidikan Agama Kristen pada khususnya.

Dalam kurun waktu 10-15 tahun model kurikulum Pendidikan Agama
Kristen (PAK) didominasi oleh doktrin agama yang lebih mengutamakan
aspek kognitif dan cenderung melupakan hal pokok dan utama dalam
Pendidikan Agama, yaitu: pemahaman terhadap nilai-nilai agama yang
bersentuhan dengan realitas kehidupan nyata. Oleh karena itu
dibutuhkan perubahan paradigma di bidang pendidikan Agama Kristen.
Dimana dalam paradigma baru pembahasan PAK mencakup beberapa
issu penting seperti tersebut di atas, juga terjadi perubahan dari
penentuan materi yang harus dicapai sebagai target capaian ke
pengembangan kemampuan dasar anak. Perubahan tersebut nampak
lebih jelas dalam kolom Kurikulum Berbasis Kompetensi yang tidak
dimulai dengan Materi tetapi kompetensi dasar dengan urut-urutan
sebagai berikut: Kompetensi Dasar, Indikator dan Materi Pokok.
Kurikulum Pendidikan Agama Kristen bukanlah “standar moral” Kristen yang
ditetapkan untuk mengikat siswa, tetapi kurikulum ini merupakan dampingan
dan bimbingan bagi siswa dalam melakukan perjumpaan dengan Tuhan dan
mengekspresikan hasil perjumpaan itu dalam kehidupan sehari-hari. Mereka
dapat belajar memahami, mengenal dan bergaul dengan Tuhan secara akrab
tanpa ditakut-takutkan dengan neraka yang penuh api panas yang siap
menelannya, karena sesungguhnya Tuhan itu ada dan selalu ada dan berkarya
dalam hidup mereka, Ia adalah Sahabat Dalam Kehidupan Anak-anak.


B. Pengertian

Hakekat Pendidikan Agama Kristen (PAK) seperti yang tercantum dalam
hasil Lokakarya Strategi PAK di Indonesia tahun 1999 adalah sebagai
berikut: Usaha yang dilakukan secara terencana dan kontinyu dalam
rangka mengembangkan kemampuan pada siswa agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati kasih Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakannya dalam kehidupan seharihari,terhadap sesama dan lingkungan hidupnya. Dengan demikian tiap
orang yang terlibat dalam proses pembelajaran PAK memiliki
keterpanggilan untuk mewujudkan tanda-tanda Kerajan Allah dalam
kehidupan pribadi maupun sebagai bagian dari komunitas.


C. Fungsi dan Tujuan
1. Fungsi
a. Memampukan anak memahami kasih dan karya Allah dalam
hidup sehari-hari.
b. Membantu anak dalam mentransformasi nilai-nilai kristiani
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
(1) Memperkenalkan Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus dan
karya-karya-Nya.
(2) Menghasilkan Manusia Indonesia yang mampu menghayati
imannya secara bertanggungjawab di tengah masyarakat
yang pluralistik.
b. Tujuan Khusus
Menanamkan nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan pribadi dan
sosial sehingga siswa mampu menjadikan nilai kristiani sebagai
acuan hidup personal maupun komunitas.

D. Ruang Lingkup
Pada dasarnya Pendidikan Agama Kristen pada sekolah formal bukanlah
Pekabaran Injil. Pendidikan Agama Kristen di Sekolah disajikan dalam
Sub Aspek ALLAH TRITUNGGAL (ALLAH BAPA, PUTRA DAN ROH)
DAN KARYANYA dan NILAI-NILAI KRISTIANI. Secara holistik,
pengembangan Kompetensi PAK pada pendidikan Dasar dan Menengah
mengacu pada dogma Allah Tritunggal dan Karya-Nya, pemahaman terhadap Allah Tritunggal dan Karya-Nya harus nampak dalam nilainilai
kristiani yang dapat dilihat dalam kehidupan keseharian siswa.
Berdasarkan pemahaman tersebut, maka rumusan Kompetensi dalam
Pendidikan Agama Kristen di Sekolah dibatasi hanya pada aspek yang secara
substansial mampu mendorong terjadinya transformasi dalam kehidupan
siswa, terutama dalam pengayaan nilai-nilai Iman Kristiani. Dalam Lokakarya
Strategi Pendidikan Agama Kristen di Indonesia yang di selenggarakan
oleh PGI dan Bimas Kristen Depag telah disepakati bahwa hal-hal bersifat
dogma yang lebih spesifik dan mendalam diajarkan dalam Gereja.
Melalui penyajian Kurikulum PAK diharapkan siswa mampu mengalami
suatu proses transformasi nilai-nilai kehidupan berdasarkan Iman
Kristiani yang dipelajari dalam PAK. Hall itu tercermin dalam rumusan
Kompetensi Dasar dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Fokus Kurikulum adalah “life center” atau pusat kehidupan manusia. Artinya
Pembahasan Kurikulum didasarkan pada kehidupan manusia dan Iman
Kristen berfungsi sebagai cahaya yang menerangi tiap sudut kehidupan
manusia. Pembahasan materi sebagai wahana untuk Kompetensi, dimulai
dari lingkup yang paling kecil, yaitu manusia sebagai ciptaan Allah,
kemudian keluarga, teman, lingkungan disekitar siswa, barulah dunia secara
secara keseluruhan dengan berbagai dinamika persoalan.
Pada jenjang pendidikan SMA yang merupakan jenjang terakhir dalam
pendidikan dasar dan menengah serta persiapan memasuki Perguruan
Tinggi, maka sebagai klimaks dari kurikulum PAK di Jenjang SD sampai
SMA, siswa dibimbing untuk mampu mewartakan berita perdamaian dan
menjadi Pembawa Damai Sejahtera dalam kehidupan pribadi, dalam
kehidupan komunitas keluarga, masyarakat, bangsa dan komunitas Gereja.

E. Standar Kompetensi Lintas Kurikulum
Standar Kompetensi Lintas Kurikulum merupakan kecakapan untuk
hidup dan belajar sepanjang hayat yang dibakukan dan harus dicapai
oleh peserta didik melalui pengalaman belajar.
Standar Kompetensi Lintas Kurikulum ini meliputi:
1. Memiliki keyakinan, menyadari serta menjalankan hak dan
kewajiban, saling menghargai dan memberi rasa aman, sesuai dengan
agama yang dianutnya
2. Menggunakan bahasa untuk memahami, mengembangkan, dan
mengkomunikasikan gagasan dan informasi, serta untuk berinteraksi
dengan orang lain.
3. Memilih, memadukan, dan menerapkan konsep-konsep, teknikteknik,
pola, struktur, dan hubungan.
4. Memilih, mencari, dan menerapkan teknologi dan informasi yang
diperlukan dari berbagai sumber.
5. Memahami dan menghargai lingkungan fisik, makhluk hidup, dan
teknologi, dan menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan nilainilai
untuk mengambil keputusan yang tepat.
6. Berpartisipasi, berinteraksi, dan berkontribusi aktif dalam
masyarakat dan budaya global berdasarkan pemahaman konteks
budaya, geografis, dan historis.
7. Berkreasi dan menghargai karya artistik, budaya, dan intelektual
serta menerapkan nilai-nilai luhur untuk meningkatkan kematangan
pribadi menuju masyarakat beradab.
8. Berpikir logis, kritis, dan lateral dengan memperhitungkan potensi
dan peluang untuk menghadapi berbagai kemungkinan.
9. Menunjukkan motivasi dalam belajar, percaya diri, bekerja mandiri,
dan bekerja sama dengan orang lain.


F. Standar Kompetensi Bahan Kajian Pendidikan Agama Kristen
Standar Kompetensi Bahan Kajian Pendidikan Agama adalah
Kompetensi untuk Pendidikan Agama secara keseluruhan dan ada
pada mata pelajaran semua agama. Kompetensi ini dijadikan acuan
dalam menjabarkan kompetensi untuk mata pelajaran agama masingmasing.
Standar Kompetensi Bahan Kajian Pendidikan Agama adalah: Hubungan
timbal balik antara Allah dengan manusia, serta hubungan manusia
dengan sesamanya dan dengan lingkungan alam sekitar.

Sedangkan untuk Standar Kompetensi Bahan Kajian Pendidikan Agama
Kristen, ada 2 aspek yaitu:
1. Aspek Allah Tritunggal dan Karya-Nya:
Siswa memahami, menghayati, dan mengimani karya Allah,
penyelamatan bagi manusia dan seluruh ciptaan dalam Yesus, serta
melakukan tindakan yang dapat menunjukkan tanggung jawab
kepada Allah, diri sendiri, sesama, dan alam lingkungan hidup.
2 Aspek Nilai-nilai Kristiani:
Siswa memahami, menghayati, serta berperilaku sesuai dengan nilainilai
kristiani. Pemahaman , penghayatan dan perilaku tersebut
merupakan wujud tanggapan manusia terhadap kasih Allah dalam
rangka menanggapi kasih Allah melalui keberadaan dirinya dengan
mengasihi sesama manusia tanpa memandang status sosial, agama,
ras, dan etnis.

G. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen
Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen adalah
kemampuan yang mencakup pengetahuan (kognitif), penghayatan
(afektif), dan perubahan sikap (psikomotorik) yang dicapai melalui
proses pembelajaran dan pengalaman hidup sesuai dengan
perkembangan siswa. Kompetensi dalam PAK merupakan uraian ajaran
dan nilai-nilai kristiani yang dapat diterapkan dalam kehidupan seharihari.
Kompetnsi tersebut dari SD sampai SMA adalah:
1. Menanggapi kasih Allah melalui keberadaan dirinya dengan
mengasihi sesama manusia.
2. Mewujudkan sikap hidup yang dapat menunjukkan ibadah dan
syukur kepada Allah.
3. Memelihara ciptaan Allah dalam hidup sehari-hari.
4. Menjelaskan karya Allah dalam dunia dan penyelamatan bagi
manusia serta seluruh ciptaan-Nya
5. Melakukan tindakan yang dapat menunjukkan tanggungjawab pada
Allah, diri sendiri, sesama dan alam lingkungan hidup.
6. Mewujudkan nilai-nilai kristiani dalam kehidupan pribadi dan
komunitas
7. Menyampaikan berita damai dan menjadi pembawa damai sejahtera.

Senin, 27 Juni 2011

6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Dasar (SD)
A. Latar Belakang

Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari peran agama amat penting bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.

Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.

Penerapan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar di bidang Pendidikan Agama Kristen (PAK), sangat tepat dalam rangka mewujudkan model PAK yang bertujuan mencapai transformasi nilai-nilai kristiani dalam kehidupan peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar memberikan ruang yang sama kepada setiap peserta didik dengan keunikan yang berbeda untuk mengembangkan pemahaman iman kristiani sesuai dengan pemahaman, tingkat kemampuan serta daya kreativitas masing-masing.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Kristen bukanlah “standar moral” Kristen yang ditetapkan untuk mengikat peserta didik, melainkan dampingan dan bimbingan bagi peserta didik dalam melakukan perjumpaan dengan Tuhan Allah untuk mengekspresikan hasil perjumpaan itu dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik belajar memahami, mengenal dan bergaul dengan Tuhan Allah secara akrab karena seungguhnya Tuhan Allah itu ada dan selalu ada dan berkarya dalam hidup mereka. Dia adalah Sahabat dalam Kehidupan Anak-anak.

Hakikat Pendidikan Agama Kristen (PAK) seperti yang tercantum dalam hasil Lokakarya Strategi PAK di Indonesia tahun 1999 adalah: Usaha yang dilakukan secara terencana dan kontinu dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap sesama dan lingkungan hidupnya. Dengan demikian, setiap orang yang terlibat dalam proses pembelajaran PAK memiliki keterpanggilan untuk mewujudkan tanda-tanda Kerajaan Allah dalam kehidupan pribadi maupun sebagai bagian dari komunitas.

Pada dasarnya PAK dimaksudkan untuk menyampaikan kabar baik (euangelion = injil), yang disajikan dalam dua aspek, aspek ALLAH TRITUNGGAL (ALLAH BAPA, ANAK, DAN ROH KUDUS) dan KARYANYA, dan aspek NILAI-NILAI KRISTIANI. Secara holistik, pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar PAK pada Pendidikan Dasar dan Menengah mengacu pada dogma Allah Tritunggal dan karya-Nya. Pemahaman terhadap Allah Tritunggal dan karya-Nya harus tampak dalam nilai-nilai kristiani yang dapat dilihat dalam kehidupan keseharian peserta didik.

Berdasarkan pemahaman tersebut, maka rumusan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar PAK di sekolah dibatasi hanya pada aspek yang secara substansial mampu mendorong terjadinya transformasi dalam kehidupan peserta didik, terutama dalam pengayaan nilai-nilai iman kristiani. Dogma yang lebih spesifik dan mendalam diajarkan di dalam gereja.

Fokus Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar berpusat pada kehidupan manusia (life centered). Artinya, pembahasan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar didasarkan pada kehidupan manusia, dan iman Kristen berfungsi sebagai cahaya yang menerangi tiap sudut kehidupan manusia. Pembahasan materi sebagai wahana untuk mencapai kompetensi, dimulai dari lingkup yang paling kecil, yaitu manusia sebagai ciptaan Allah, selanjutnya keluarga, teman, lingkungan di sekitar peserta didik, setelah itu barulah dunia secara keseluruhan dengan berbagai dinamikanya.

B. Tujuan dan Fungsi

1. Mata pelajaran PAK di SD bertujuan:
a. Memperkenalkan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus dan karya-karya-Nya agar peserta didik bertumbuh iman percayanya dan meneladani Allah Tritunggal dalam hidupnya
b. Menanamkan pemahaman tentang Allah dan karya-Nya kepada peserta didik, sehingga mampu memahami dan menghayatinya
c. Menghasilkan manusia Indonesia yang mampu menghayati imannya secara bertanggungjawab serta berakhlak mulia di tengah masyarakat yang pluralistik.

2. Fungsi
a. Memampukan peserta didik memahami kasih dan karya Allah dalam kehidupan sehari-hari
b. Membantu peserta didik mentransformasikan nilai-nilai kristiani dalam kehidupan sehari-hari
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup PAK meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Allah Tritunggal (Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus) dan karya-Nya
2. Nilai-nilai kristiani.

Pada jenjang pendidikan SD peserta didik diperkenalkan pada hakikat Allah dan perspektif hubungan-Nya dengan manusia. Allah tidak berkarya di dalam ruang kosong, tetapi berkomunikasi dengan manusia. Allah membina relasi dengan manusia melalui karya-Nya.


D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Kelas I, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Nilai-nilai Kristiani
1. Menerima dan mensyukuri keberadaan dirinya sebagai ciptaan Allah dalam relasinya dengan ciptaan lain
1.1 Menerima keberadaan dirinya sebagai pemberian Allah
1.2 Menjawab kasih Allah dengan cara mengasihi keluarganya



Kelas I, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Nilai-nilai Kristiani
2. Menerima dan mensyukuri keberadaan dirinya sebagai ciptaan Allah dalam relasinya dengan ciptaan lain
2.1 Mensyukuri alam ciptaan Allah dan isinya
2.2 Mensyukuri hidup bersama orang lain



Kelas II, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Nilai-nilai Kristiani
1. Menerapkan makna mengasihi dan menghargai manusia dalam kepelbagaian dan perbedaan yang ada
1.1 Mensyukuri kepelbagaian budaya,suku, agama dan bangsa
1.2 Mengasihi teman dan guru serta sesama di sekolah dan di sekitarnya


Kelas II, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Nilai-nilai Kristiani
2. Menerapkan makna mengasihi dan menghargai manusia dalam kepelbagaian dan perbedaan yang ada
2.1 Menghargai teman dan guru serta sesama tanpa memandang perbedaan
2.2 Menolong orang yang sedang menderita yang ada di sekitarnya



Kelas III, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Allah Tritunggal dan Karya-Nya dan Nilai-nilai Kristiani
1. Mendeskripsikan arti mensyukuri pemeliharaan Allah dalam kehidupan keluarga serta menunjukkan syukur melalui tanggung jawabnya dalam keluarga dan sesama

1.1 Mensyukuri pemeliharaan Allah pada setiap anggota keluarga

1.2 Memberikan yang terbaik bagi keluarga


Kelas III, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Nilai-Nilai Kristiani
2. Mendeskripsikan arti mensyukuri pemeliharaan Allah dalam kehidupan keluarga dan menunjukkan syukur melalui tanggung jawabnya dalam keluarga dan sesama

2.1 Turut serta menciptakan hidup rukun dalam keluarga dan sesama
2.2 Memelihara alam ciptaan Allah





















Kelas IV, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Allah Tritunggal dan Karya-Nya
1. Memahami dan mengakui kemahakuasaan Allah dalam wujud tindakan manusia yang bergantung sepenuhnya kepada Allah
1.1 Memahami kemahakuasaan Allah
1.2 Mengakui keterbatasannya sebagai manusia dan ketergantungannya pada kemahakuasaan Allah



Kelas IV, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Nilai-Nilai Kristiani
2. Memahami dan mengakui kemahakuasaan Allah dalam wujud tindakan manusia yang bergantung sepenuhnya kepada Allah
2.1 Memahami wujud tindakan manusia yang sepenuhnya bergantung pada Allah
2.2 Mensyukuri kemahakuasaan Allah




Kelas V, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Allah Tritunggal dan Karya-Nya
1. Menjelaskan bahwa manusia berdosa, tetapi diselamatkan Allah melalui penebusan Yesus Kristus

1.1 Menjelaskan bahwa manusia itu berdosa
1.2 Menunjukkan kerinduan memohon ampun


Kelas V, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Allah Tritunggal dan Karya-Nya dan Nilai-nilai Kristiani
2. Menjelaskan bahwa manusia berdosa, tetapi diselamatkan Allah melalui penebusan Yesus Kristus

2.1 Menjelaskan bahwa Allah adalah penyelamat manusia
2.2 Menunjukkan sikap sebagai orang yang sudah diselamatkan





Kelas VI, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Nilai-nilai Kristiani
1. Menerapkan makna ibadah yang sesungguhnya, khususnya dalam seluruh aktivitas hidup manusia


1.1 Memahami dan menghayati makna ibadah
1.2 Memahami makna kegiatan sehari-hari sebagai ungkapan syukur kepada Allah



Kelas VI, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Nilai-Nilai Kristiani
2. Menerapkan makna ibadah yang sesungguhnya, khususnya dalam seluruh aktivitas hidup manusia


2.1 Memahami makna kegiatan sehari-hari sebagai ungkapan syukur kepada Allah
2.2 Melayani Allah dan sesama sebagai ungkapan syukur kepada Allah



E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan indikator pencapaian kompetensi, materi pokok, kegiatan pembelajaran, yang diperlukan untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu diperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.

Panduan AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

Dari segi fungsinya akuntansi merupakan:

Suatu aktivitas penyediaan jasa
Akuntansi memberikan informasi keuangan kepada pihak yang berkepentingan (Stakeholders), untuk membantu dalam membuat keputusan ekonomik yang menyangkut perusahan tersebut
Suatu sistem informasi
Akuntansi melakukan pengumpulan dan pengolahan data keuangan perusahaan yang kemudian dikomunikasikan kepada stakeholders agar dapat dipakai dalam pengambilan keputusan yang menyangkut perusahaan
Suatu kegiatan deskriptif-analisis
Akuntansi mengidentifikasikan berbagai transaksi ekonomik dalam suatu perusahaan melalui tahap: (a) Pengukuran (b) Pencatatan (c) penggolongan dan (d) peringkasan , sehingga hanya informasi yang relevan dan saling berhubungan , dan mampu memberikan secara layak tentang keadaan keuangan dan hasil usaha perusahaan yang diintregasikan dan disajikan dalam laporan keuangan

RUANG LINGKUP AKUNTANSI

Akuntansi Keuangan (Financial Accounting):
Berfokus pada pengembangan dan komunikasi informasi keuangan kepada pemakai eksternal (Laporan keuangan yang disajikan biasanya lebih ringkas)

Akuntansi Manajemen (Management Accounting):
Terutama berhubungan dengan pelaporan keuangan untuk pemakai internal

Akuntansi Pemerintahan (Gouvernmental Accounting
&
Akuntansi Perpajakan (Taxation Accounting):



Stakeholders:
Pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan
Pihak Internal, Yaitu manajemen (stewardship):

Memiliki kendali terhadap sistem akuntansi dan dapat menentukan informasi apa yang dibutuhkan dan bagaimana informasi itu dilaporkan

Pihak Eksternal: Kreditor dan investor

Kreditor membutuhkan informasi tentang profitabilitas dan stabilitas perusahaan dalam kaitannya dengan pertanyaan, apakah kita akan meminjamkan uang?

Investor (pemegang saham atau investor potensial) membutuhkan informasi yang berhunbungan dengan keamanan dan profitabilitas dari investasi mereka


LAPORAN KEUANGAN
bersifat general purpose financial statement, terdiri:
Kelompok Pertama:
1. Neraca
Laporan tentang posisi keuangan perusahaan, yang terdiri dari harta, utang dan modal pada suatu tanggal tertentu
2. Rugi-Laba
Laporan hasil usaha perusahaan dalam jangka waktu tertentu, yang terdiri dari penghasilan dari penjualan utama, sampingan, luar biasa dan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan penghasilan tersebut
3. Laporan perubahan posisi keuangan
Laporan tentang arus kas atau arus dana yang biasanya diartikan sebagai modal kerja dan pos-pos penggunaan dana tersebut selama jangka waktu tertentu
Laporan keuangan kelompok kedua berupa laporan perubahan laba ditahan yaitu laporan tentang perubahan modal selama jangka waktu tertentu yang meliputi saldo awal, perubahan modal dan saldo akhir



STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
Menciptakan metode yang seragam untuk menyajikan informasi, sehingga laporan keuangan dari berbagai perusahaan yang berbeda dapat dibandingkan dengan lebih mudah
kumpulan konsep, standar, prosedur, metode, konvensi, kebiasaan dan praktik yang dipilih dan dianggap berterima umum disebut: Generally Accepted Accounting Principles (GAAP)
Badan yang membuat standar akuntansi keuangan di Amerika Serikat:
Financial Accounting Standard Board (FASB) berdiri tahun 1973 menggantikan American Principles Board (APB) sebuah lembaga swasta yang bertanggung jawab untuk pembentukan standar akuntansi di Amerika Serikat. Produk FASB adalah Publikasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (Statements of Financial Accounting Standards).
Organisasi lain yang penting dalam pelaporan keuangan:
SEC (Securities and Exchange Commision) dibentuk tahun 1934 dengan tugas utama mengatur penawaran dan perdagangan efek oleh perusahaan kepada masyarakat
AICPA (American Institute of Certified Public Accounting) merupakan organisasi profesional dari para akuntan publik yang tersertifikasi


Organisasi Profesi Akuntansi di Indonesia:
IAI (Ikatan Akuntan Indonesia), didirikan 23 Desember 1957. Bertujuan untuk:
Mempertinggi mutu pekerjaan akuntan
Membimbing perkembangan akuntansi dan mempertinggi mutu pendidikan akuntansi
IAI terdiri dari tiga seksi:
IAI seksi Akuntan Publik, yaitu anggota IAI yang berprofesi sebagai akuntan publik
IAI seksi Akuntan Manajemen, yaitu anggota IAI yang bekerja dalam perusahaan, termasuk BUMN, Bank pemerintah dll
IAI seksi Akuntan Pendidik, Yaitu anggota IAI yang berprofesi sebagai pendidik
Komite IAI:
Komite Norma Pemeriksaan Akuntan
Komite Kode Etik
Komite Perpajakan

Jumat, 24 Juni 2011

Linggom Tobing: Konteks 5:39 Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, s...

Linggom Tobing: Konteks
5:39 Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, s...
: "Konteks 5:39 Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-..."
Konteks
5:39 Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, 5:40 namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu. 5:41 Aku tidak memerlukan hormat dari manusia. 5:42 Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah. 5:43 Aku datang dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia. 5:44 Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa? 5:45 Jangan kamu menyangka, bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa, yaitu Musa, yang kepadanya kamu menaruh pengharapanmu. 5:46 Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku. 5:47 Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Kukatakan?"
Full Life: Yoh 5:44 - MENERIMA HORMAT SEORANG DARI YANG LAIN. Nas : Yoh 5:44 Mereka yang sungguh-sungguh memiliki iman yang menyelamatkan tidak akan didorong oleh pujian atau hormat dari orang lain. Tujuan hid...
Nas : Yoh 5:44
Mereka yang sungguh-sungguh memiliki iman yang menyelamatkan tidak akan didorong oleh pujian atau hormat dari orang lain. Tujuan hidup mereka hanyalah menyenangkan Bapa. Mereka yang sudah terbiasa senang dipuji orang menjadikan diri mereka sendiri berhala dan menempatkan diri mereka di luar Kerajaan Allah. Menyukai pujian orang melebihi pujian Allah berarti tidak percaya Injil Kristus dan tidak memungkinkan iman sejati (bd. Rom 2:29).
Full Life: Yoh 5:47 - TIDAK PERCAYA AKAN APA YANG DITULISNYA. Nas : Yoh 5:47 Ayat ini penting dalam menetapkan pandangan Yesus Kristus terhadap Perjanjian Lama. Dia memang percaya bahwa Musa menulis Pentateukh...
Nas : Yoh 5:47
Ayat ini penting dalam menetapkan pandangan Yesus Kristus terhadap Perjanjian Lama. Dia memang percaya bahwa Musa menulis Pentateukh. Pelajaran yang diperlukan orang Yahudi, dan yang masih kita perlukan dewasa ini, ialah: Jikalau seseorang tidak percaya pengilhaman dan kebenaran dari tulisan Perjanjian Lama, maka dia juga tidak akan percaya atau takluk kepada kekuasaan perkataan Yesus dan tulisan PB yang memberi kesaksian tentang-Nya
5:39 Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku,
Firman Allah, yaitu Kitab-kitab Suci, juga merupakan suatu aspek dari kesaksian Bapa, dan mereka sangat rajin menyelidiki Kitab-kitab Suci.532 Sikap ini, bahwa oleh Kitab-kitab Suci mereka mempunyai hidup yang kekal, seringkali terlihat dalam tulisan rabi-rabi Israel.533
Sudah tampak dalam Injil Yohanes bahwa Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Tuhan Yesus. Dalam pasal 1:29 kita membaca mengenai "Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia" dan dalam pasal 3:14 mengenai "ular yang ditinggikan di padang gurun". Selain itu, pasal 1:45; 2:22; 3:10; 5:45-46; dan 20:9 juga mengatakan bahwa Perjanjian Lama (secara umum, tanpa menyebutkan nas tertentu) membahas Kristus. Di luar Injil Yohanes, Roma 10:4 Paulus berkata bahwa "Kristus adalah kegenapan hukum Taurat". Kebenaran yang sama terlihat dalam Lukas 24:27 yang berkata, "Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi." Demikian juga dalam Lukas 24:44-45 yang berkata, "Ia berkata kepada mereka: 'Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur.' Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci." Mazmur 119:18, yang berbunyi "Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu", juga menyatakan bahwa kita memerlukan suatu pekerjaan ilahi untuk sungguh memahami Firman Allah.
Walaupun mereka rajin menyelidiki Kitab-kitab Suci, tetapi tampaknya doa pemazmur, "Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu" (Mazmur 119:18), belum digabulkan dalam hati mereka. Mereka belum mengalami apa yang diceritakan dalam Lukas 24:45, yang berkata "Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci." Mata rohani mereka dibutakan dengan "selubung" yang disebutkan dalam 2 Korintus 3:14-16.
Hagelberg: Yoh 5:31-47 - -- b. Kesaksian tentang Yesus (5:31-47) Dalam pasal 5:16-30 Tuhan Yesus menyatakan beberapa hal yang sangat pokok, misalnya mengenai hubungan-Nya dengan ...
b. Kesaksian tentang Yesus (5:31-47)
Dalam pasal 5:16-30 Tuhan Yesus menyatakan beberapa hal yang sangat pokok, misalnya mengenai hubungan-Nya dengan Allah Bapa, Injil, dan bahwa Dia memiliki hidup ilahi dalam diri-Nya sendiri. Dalam bagian ini Dia menguraikan dasar pernyataan ini, supaya mereka percaya kepada-Nya. Istilah "bersaksi" (atau "kesaksian") dipakai sebelas kali dalam bagian ini.522 Dia membahas hal kesaksian, karena Dia mau supaya mereka percaya.523
Hagelberg: Yoh 5:39 - -- 5:39 Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memb...
5:39 Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku,
Firman Allah, yaitu Kitab-kitab Suci, juga merupakan suatu aspek dari kesaksian Bapa, dan mereka sangat rajin menyelidiki Kitab-kitab Suci.532 Sikap ini, bahwa oleh Kitab-kitab Suci mereka mempunyai hidup yang kekal, seringkali terlihat dalam tulisan rabi-rabi Israel.533
Sudah tampak dalam Injil Yohanes bahwa Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Tuhan Yesus. Dalam pasal 1:29 kita membaca mengenai "Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia" dan dalam pasal 3:14 mengenai "ular yang ditinggikan di padang gurun". Selain itu, pasal 1:45; 2:22; 3:10; 5:45-46; dan 20:9 juga mengatakan bahwa Perjanjian Lama (secara umum, tanpa menyebutkan nas tertentu) membahas Kristus. Di luar Injil Yohanes, Roma 10:4 Paulus berkata bahwa "Kristus adalah kegenapan hukum Taurat". Kebenaran yang sama terlihat dalam Lukas 24:27 yang berkata, "Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi." Demikian juga dalam Lukas 24:44-45 yang berkata, "Ia berkata kepada mereka: 'Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur.' Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci." Mazmur 119:18, yang berbunyi "Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu", juga menyatakan bahwa kita memerlukan suatu pekerjaan ilahi untuk sungguh memahami Firman Allah.
Walaupun mereka rajin menyelidiki Kitab-kitab Suci, tetapi tampaknya doa pemazmur, "Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu" (Mazmur 119:18), belum digabulkan dalam hati mereka. Mereka belum mengalami apa yang diceritakan dalam Lukas 24:45, yang berkata "Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci." Mata rohani mereka dibutakan dengan "selubung" yang disebutkan dalam 2 Korintus 3:14-16.
Hagelberg: Yoh 5:16-47 - -- 2. Tanggapan Yesus pada oposisi (5:16-47) Dalam bagian ini, oposisi yang disebutkan secara sepintas dalam pasal 1:10-11490 sudah berkembang sampai mer...
2. Tanggapan Yesus pada oposisi (5:16-47)
Dalam bagian ini, oposisi yang disebutkan secara sepintas dalam pasal 1:10-11490 sudah berkembang sampai mereka mau membunuh Dia.
Hagelberg: Yoh 5:1--7:52 - -- C. Oposisi Timbul: tambah tanda, perbuatan, dan kata (5:1-7:52) Dalam bagian ini pertentangan antara Tuhan Yesus dan pemimpin-pemimpin orang Yahudi ti...
C. Oposisi Timbul: tambah tanda, perbuatan, dan kata (5:1-7:52)
Dalam bagian ini pertentangan antara Tuhan Yesus dan pemimpin-pemimpin orang Yahudi timbul. Apa yang tersirat dalam bagian yang sebelumnya, sudah menjadi nyata dalam bagian ini. Sesuai dengan pasal 1;10, mereka melawan Tuhan Yesus.
Hagelberg: Yoh 1:19--10:42 - -- II. PENYATAAN YESUS DENGAN KATA DAN PERBUATAN (1:19-10:42)
II. PENYATAAN YESUS DENGAN KATA DAN PERBUATAN (1:19-10:42)
Hagelberg: Yoh 5:40 - -- 5:40 namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu. Ayat ini mengandung sikap mereka yang menolak Dia, dan juga kerinduan-Nya supay...
5:40 namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.
Ayat ini mengandung sikap mereka yang menolak Dia, dan juga kerinduan-Nya supaya mereka datang. Dua hal itu juga terlihat dalam Lukas 13:34 yang berkata, "Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau." Namun Yohanes mengetengahkan suatu unsur yang khas, yaitu hudup. Dia memiliki hidup ilahi, hidup kekal di dalam diri-Nya, dan Dia datang untuk membagikannya kepada barangsiapa memenuhi persyaratan, yaitu datang kepada Yesus Kristus, atau dengan kata lain, menerima Dia, percaya kepada-Nya.
Seorang sarjana Kristen534 pernah berkata, "Tidak ada hidup di dalam Kitab-kitab Suci sendiri, tetapi jika kita mengikuti tuntunan Kitab-kitab Suci, kita akan dituntun kepada Dia, dan dengan demikian kita menemui kehidupan, bukan dalam Kitab-kitab Suci, tetapi di dalam Dia, melalui Kitab-kitab Suci."
Sama seperti mereka "hanya mau menikmati seketika saja cahaya" kesaksian Yohanes Pembaptis, demikian juga mereka sangat rajin "menyelidiki Kitab-kitab Suci", tetapi mereka tidak rela menerima kebenarannya yang sebenarnya. Ternyata, bagi mereka Kitab-kitab Suci juga kurang mengena, karena mereka telah mengambil sikap tidak mau datang kepada Tuhan Yesus. Mungkinkah ayat ini juga berlaku bagi kita yang suka mempelajari Alkitab, namun sebenarnya tidak selalu rela datang kepada Tuhan Yesus untuk lebih menyerahkan segala keberadaan kita kepada Dia?
Hagelberg: Yoh 5:40 - -- 5:40 namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu. Ayat ini mengandung sikap mereka yang menolak Dia, dan juga kerinduan-Nya supay...
5:40 namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.
Ayat ini mengandung sikap mereka yang menolak Dia, dan juga kerinduan-Nya supaya mereka datang. Dua hal itu juga terlihat dalam Lukas 13:34 yang berkata, "Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau." Namun Yohanes mengetengahkan suatu unsur yang khas, yaitu hudup. Dia memiliki hidup ilahi, hidup kekal di dalam diri-Nya, dan Dia datang untuk membagikannya kepada barangsiapa memenuhi persyaratan, yaitu datang kepada Yesus Kristus, atau dengan kata lain, menerima Dia, percaya kepada-Nya.
Seorang sarjana Kristen534 pernah berkata, "Tidak ada hidup di dalam Kitab-kitab Suci sendiri, tetapi jika kita mengikuti tuntunan Kitab-kitab Suci, kita akan dituntun kepada Dia, dan dengan demikian kita menemui kehidupan, bukan dalam Kitab-kitab Suci, tetapi di dalam Dia, melalui Kitab-kitab Suci."
Sama seperti mereka "hanya mau menikmati seketika saja cahaya" kesaksian Yohanes Pembaptis, demikian juga mereka sangat rajin "menyelidiki Kitab-kitab Suci", tetapi mereka tidak rela menerima kebenarannya yang sebenarnya. Ternyata, bagi mereka Kitab-kitab Suci juga kurang mengena, karena mereka telah mengambil sikap tidak mau datang kepada Tuhan Yesus. Mungkinkah ayat ini juga berlaku bagi kita yang suka mempelajari Alkitab, namun sebenarnya tidak selalu rela datang kepada Tuhan Yesus untuk lebih menyerahkan segala keberadaan kita kepada Dia?
Hagelberg: Yoh 5:41 - -- 5:41 Aku tidak menerima535 hormat536 dari manusia. Sama seperti Dia tidak menerima kesaksian dari manusia (pasal 5:34), Dia juga tidak menerima hormat...
5:41 Aku tidak menerima535 hormat536 dari manusia.
Sama seperti Dia tidak menerima kesaksian dari manusia (pasal 5:34), Dia juga tidak menerima hormat dari manusia. Ayat ini tidak berarti bahwa penyembahan kita kepada Tuhan Yesus ditolak. Dia mengatakan hal ini untuk menjelaskan bahwa teguran-Nya dalam ayat 39-40 di atas bukanlah karena Dia mencari hormat dari manusia. Dipuji oleh manusia atau tidak dipuji oleh manusia, Dia sama saja melakukan kehendak Allah Bapa. Dalam ayat 44 hormat dari manusia berlawanan dengan hormat dari Allah. Tuhan Yesus memilih hormat dari Allah.
Hagelberg: Yoh 5:41 - -- 5:41 Aku tidak menerima535 hormat536 dari manusia. Sama seperti Dia tidak menerima kesaksian dari manusia (pasal 5:34), Dia juga tidak menerima hormat...
5:41 Aku tidak menerima535 hormat536 dari manusia.
Sama seperti Dia tidak menerima kesaksian dari manusia (pasal 5:34), Dia juga tidak menerima hormat dari manusia. Ayat ini tidak berarti bahwa penyembahan kita kepada Tuhan Yesus ditolak. Dia mengatakan hal ini untuk menjelaskan bahwa teguran-Nya dalam ayat 39-40 di atas bukanlah karena Dia mencari hormat dari manusia. Dipuji oleh manusia atau tidak dipuji oleh manusia, Dia sama saja melakukan kehendak Allah Bapa. Dalam ayat 44 hormat dari manusia berlawanan dengan hormat dari Allah. Tuhan Yesus memilih hormat dari Allah.
Hagelberg: Yoh 5:42 - -- 5:42 Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu537 bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah.538 Dia mengatakan hal ini mengenai mereka ya...
5:42 Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu537 bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah.538
Dia mengatakan hal ini mengenai mereka yang "berusaha untuk membunuh Dia". Sikap mereka berlawanan dengan sikap Tuhan Yesus yang disebutkan dalam ayat yang sebelumnya.
Mereka menjalankan kewajiban agama mereka dengan ketat, dan mencanangkan apa yang mereka anggap sebagai kesalehan mereka, tetapi sikap mereka terhadap Tuhan Yesus membuktikan pernyataan ini: mereka tidak mempunyai kasih akan Allah.
Hagelberg: Yoh 5:42 - -- 5:42 Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu537 bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah.538 Dia mengatakan hal ini mengenai mereka ya...
5:42 Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu537 bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah.538
Dia mengatakan hal ini mengenai mereka yang "berusaha untuk membunuh Dia". Sikap mereka berlawanan dengan sikap Tuhan Yesus yang disebutkan dalam ayat yang sebelumnya.
Mereka menjalankan kewajiban agama mereka dengan ketat, dan mencanangkan apa yang mereka anggap sebagai kesalehan mereka, tetapi sikap mereka terhadap Tuhan Yesus membuktikan pernyataan ini: mereka tidak mempunyai kasih akan Allah.
Hagelberg: Yoh 5:43 - -- 5:43 Aku telah datang539 dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia. Sesua...
5:43 Aku telah datang539 dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia.
Sesuai dengan sikap yang nyata sejak Dia ucapkan ayat 19, Dia tidak datang karena urusan-Nya sendiri, atau karena kehendak-Nya sendiri, dan Dia tidak mencanangkan nama-Nya sendiri. Walaupun demikian, tetapi mereka tidak menerima Dia. Ayat ini menguraikan pasal 1:11 yang berkata, "Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya."
Dalam Markus 13:6 dan 22 Tuhan Yesus bernubuat bahwa Mesias-mesias palsu akan datang. Memang ahli sejarah Yahudi mencatat paling sedikit 64 Mesias palsu.540 Simon Bar-Khokhba, pemimpin Pemberontakan Yahudi yang ke Dua (tahun 132-135 M), adalah Mesias palsu yang paling terkenal. Pada akhir zaman, Anti-Kristus akan menjadi Mesias palsu yang paling terkenal. Tampaknya dalam ayat ini Tuhan Yesus tidak bernubuat mengenai kedatangan seorang Mesias palsu yang tertentu, tetapi Dia menegur mereka karena mereka cenderung menerima mereka, tetapi pada waktu mereka melihat dan mendengarkan Mesias yang benar, mereka tidak menerima Dia.
Hagelberg: Yoh 5:43 - -- 5:43 Aku telah datang539 dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia. Sesua...
5:43 Aku telah datang539 dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia.
Sesuai dengan sikap yang nyata sejak Dia ucapkan ayat 19, Dia tidak datang karena urusan-Nya sendiri, atau karena kehendak-Nya sendiri, dan Dia tidak mencanangkan nama-Nya sendiri. Walaupun demikian, tetapi mereka tidak menerima Dia. Ayat ini menguraikan pasal 1:11 yang berkata, "Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya."
Dalam Markus 13:6 dan 22 Tuhan Yesus bernubuat bahwa Mesias-mesias palsu akan datang. Memang ahli sejarah Yahudi mencatat paling sedikit 64 Mesias palsu.540 Simon Bar-Khokhba, pemimpin Pemberontakan Yahudi yang ke Dua (tahun 132-135 M), adalah Mesias palsu yang paling terkenal. Pada akhir zaman, Anti-Kristus akan menjadi Mesias palsu yang paling terkenal. Tampaknya dalam ayat ini Tuhan Yesus tidak bernubuat mengenai kedatangan seorang Mesias palsu yang tertentu, tetapi Dia menegur mereka karena mereka cenderung menerima mereka, tetapi pada waktu mereka melihat dan mendengarkan Mesias yang benar, mereka tidak menerima Dia.
Hagelberg: Yoh 5:44 - -- 5:44 Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat541 seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Es...
5:44 Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat541 seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa?
Mereka menerima mesias palsu, karena mesias palsu itu pandai menjilat, dan mereka suka hormat manusia. Mesias yang benar datang, tetapi Dia tidak menjilat mereka, sehingga mereka menolak Dia. Mesias palsu memiliki sikap dan nilai yang sama dengan sikat dan nilai mereka, jadi mereka berpikir bahwa mesias palsu itu pasti dari Allah, karena sikap dan nilainya begitu hebat!542
Dalam pasal 12:43 tema yang sama diungkapkan. Di situ Yohanes berkata, "Sebab mereka lebih suka akan kehormatan manusia dari pada kehormatan Allah." Demikian juga Rasul Paulus dalam Roma 2:29 yang berkata bahwa bagi orang Yahudi yang sejati hormatnya543 "datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah." Ini menjadi peringatan bagi kita juga. Orang Kristen pun yang mencari hormat dari manusia akan memiliki iman yang tercatat. Kita harus mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa.
Hagelberg: Yoh 5:44 - -- 5:44 Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat541 seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Es...
5:44 Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat541 seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa?
Mereka menerima mesias palsu, karena mesias palsu itu pandai menjilat, dan mereka suka hormat manusia. Mesias yang benar datang, tetapi Dia tidak menjilat mereka, sehingga mereka menolak Dia. Mesias palsu memiliki sikap dan nilai yang sama dengan sikat dan nilai mereka, jadi mereka berpikir bahwa mesias palsu itu pasti dari Allah, karena sikap dan nilainya begitu hebat!
Dalam pasal 12:43 tema yang sama diungkapkan. Di situ Yohanes berkata, "Sebab mereka lebih suka akan kehormatan manusia dari pada kehormatan Allah." Demikian juga Rasul Paulus dalam Roma 2:29 yang berkata bahwa bagi orang Yahudi yang sejati hormatnya543 "datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah." Ini menjadi peringatan bagi kita juga. Orang Kristen pun yang mencari hormat dari manusia akan memiliki iman yang tercatat. Kita harus mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa.
Hagelberg: Yoh 5:45 - -- 5:45 Jangan kamu menyangka, bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa, yaitu Musa, yang kepadanya kamu menaruh peng...
5:45 Jangan kamu menyangka, bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa, yaitu Musa, yang kepadanya kamu menaruh pengharapanmu.
Memang mereka menaruh pengharapan mereka kepada Musa, atau perjanjian Allah yang disampaikan kepada mereka melalui Musa.544 Rabi-rabi mereka mengajar bahwa sebagai umat Israel, umat pilihan Allah, mereka akan berhasil masuk Kerajaan Allah.545 Tetapi rupanya mereka mengabaikan Ulangan 31:19-22, dan 26, yang berkata bahwa nyanian Musa, bahkan kelima kitab yang ditulis oleh Musa, menjadi saksi bagi Allah melawan umat Israel.
Sebenarnya hukum Taurat tidak ditulis untuk menjadi jalan keselamatan, asalkan orang cukup rajin mentaati semua peraturannya. Sesuai dengan uraian Rasul Paulus dalam Roma 10:1-10, hukum Taurat ditulis untuk menuntun orang kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat. Tetapi jika mereka menyelewengkan inti dari hukum Taurat, maka Musa, sebagai yang menulis hukum Taurat, harus mendakwa mereka.
Hagelberg: Yoh 5:45 - -- 5:45 Jangan kamu menyangka, bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa, yaitu Musa, yang kepadanya kamu menaruh peng...
5:45 Jangan kamu menyangka, bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa, yaitu Musa, yang kepadanya kamu menaruh pengharapanmu.
Memang mereka menaruh pengharapan mereka kepada Musa, atau perjanjian Allah yang disampaikan kepada mereka melalui Musa.544 Rabi-rabi mereka mengajar bahwa sebagai umat Israel, umat pilihan Allah, mereka akan berhasil masuk Kerajaan Allah.545 Tetapi rupanya mereka mengabaikan Ulangan 31:19-22, dan 26, yang berkata bahwa nyanian Musa, bahkan kelima kitab yang ditulis oleh Musa, menjadi saksi bagi Allah melawan umat Israel.
Sebenarnya hukum Taurat tidak ditulis untuk menjadi jalan keselamatan, asalkan orang cukup rajin mentaati semua peraturannya. Sesuai dengan uraian Rasul Paulus dalam Roma 10:1-10, hukum Taurat ditulis untuk menuntun orang kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat. Tetapi jika mereka menyelewengkan inti dari hukum Taurat, maka Musa, sebagai yang menulis hukum Taurat, harus mendakwa mereka.
Hagelberg: Yoh 5:46 - -- 5:46 Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku. Mungkin yang dimaksudkan adal...
5:46 Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku.
Mungkin yang dimaksudkan adalah suatu nas hukum Taurat yang tertentu, seperti misalnya Ulangan 18:15. Namun tampaknya pernyataan bahwa Musa telah menulis tentang Tuhan Yesus berarti bahwa seluruh hukum Taurat harus dimengerti sebagai nubuatan mengenai Mesias, sesuai dengan pembahasan pasal 5:39.
Hagelberg: Yoh 5:46 - -- 5:46 Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku. Mungkin yang dimaksudkan adal...
5:46 Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku.
Mungkin yang dimaksudkan adalah suatu nas hukum Taurat yang tertentu, seperti misalnya Ulangan 18:15. Namun tampaknya pernyataan bahwa Musa telah menulis tentang Tuhan Yesus berarti bahwa seluruh hukum Taurat harus dimengerti sebagai nubuatan mengenai Mesias, sesuai dengan pembahasan pasal 5:39.
Hagelberg: Yoh 5:47 - -- 5:47 Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Kukatakan?" Karena mereka tidak siap per...
5:47 Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Kukatakan?"
Karena mereka tidak siap percaya akan apa yang sebenarnya dimaksudkan dalam hukum Taurat, maka mereka tidak mungkin percaya kepada Tuhan Yesus, yang menurut Matius 5:17 menggenapi hukum Taurat dan kitab para nabi. Karena mereka menolak kesaksian Musa mengenai Tuhan Yesus, maka mereka tidak dapat percaya kepada Dia.
Carson546 mengamati suatu "ajakan tersirat" yang mengajak setiap pembaca untuk percaya kepada Yesus dan juga memahami hukum Taurat dengan pemahaman yang baru.
Hagelberg: Yoh 5:47 - -- 5:47 Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Kukatakan?" Karena mereka tidak siap per...
5:47 Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Kukatakan?"
Karena mereka tidak siap percaya akan apa yang sebenarnya dimaksudkan dalam hukum Taurat, maka mereka tidak mungkin percaya kepada Tuhan Yesus, yang menurut Matius 5:17 menggenapi hukum Taurat dan kitab para nabi. Karena mereka menolak kesaksian Musa mengenai Tuhan Yesus, maka mereka tidak dapat percaya kepada Dia.
Carson546 mengamati suatu "ajakan tersirat" yang mengajak setiap pembaca untuk percaya kepada Yesus dan juga memahami hukum Taurat dengan pemahaman yang baru.
Wycliffe: Yoh 5:17-47 - -- H. Pembelaan Diri Yesus (5:17-47) Khotbah berikut ini membahas kuasa Yesus yang Ia dasarkan pada hubungan-Nya yang khusus dengan Bapa.
H. Pembelaan Diri Yesus (5:17-47)
Khotbah berikut ini membahas kuasa Yesus yang Ia dasarkan pada hubungan-Nya yang khusus dengan Bapa.
31-40. Di dalam bagian ini tema mengenai saksi paling menonjol. Yesus mengatakan bahwa apabila diri-Nya bersaksi tentang diri-Nya sendiri, terlepas dari kesaksian Bapa, maka kesaksian-Nya tersebut tidak benar karena tidak lengkap dan tidak memiliki dukungan. Dia tidak dapat berharap bahwa orang Yahudi akan menerima kesaksian-Nya. Tetapi kesaksian-Nya sebetulnya bukan dari jenis tersebut di atas (bdg. 8:18). Ada yang lain yang bersaksi. yaitu Bapa. Sayangnya orang-orang Yahudi tidak mengenali kesaksian Bapa ini (bdg. 7:28; 8:19). dan karena itu mereka tidak mampu mengenali dukungan kesaksian Bapa itu terhadap berbagai klaim Yesus (5:32). Saksi yang kedua adalah Yohanes Pembaptis yang dicari oleh orang Yahudi sendiri karena kesaksian-Nya (1:26; 3:26). Kesaksian ini berkaitan dengan kebenaran, sebagaimana dibuktikan dengan turunnya Roh Kudus atas Yesus. Tetapi sekalipun kesaksian semacam itu bermanfaat untuk menuntun orang lain memahami diri-Nya dengan benar, Yesus tidak menganggap kesaksian itu perlu bagi-Nya karena Ia sendiri mengetahui tentang pribadi dan tugas-Nya (5:34). Walau demikian, perkataan Yohanes yang diakui oleh Yesus itu dimaksudkan untuk menolong orang-orang tersebut supaya dapat diselamatkan. Yesus di sini mengumpamakan Yohanes sebagai pelita yang menyala dan bercahaya. Sebagai pelita yang menyala, sinar yang dipecahkannya makin pudar (3:30), tetapi sebagai pelita yang bercahaya, dia membuat orang mampu menyadari kebutuhan mereka akan Terang yang lebih benar (bdg: 1:8). Karena itu, kesaksiannya bertahan lebih lama daripada dirinya sendiri. Seketika. Popularitas Yohanes tidak bertahan lama. Saksi ketiga bagi Yesus terdapat di dalam segala pekerjaan, yang diberikan Bapa kepada-Nya untuk dilaksanakan guna membuktikan misi ilahi-Nya (ay. 36). Melaksanakannya. Tidak ada yang bersifat sementara atau tidak lengkap. Segala pekerjaan itu mempersiapkan jalan bagi karya itu, yang sekarang kita ketahui telah diselesaikan di Kalvari dan yang tidak perlu dibaharui lagi.
Sebagai bagian dari kesaksian yang lebih besar; Tuhan kita memasukkan kesaksian Bapa yang terdapat di dalam Alkitab (5:37-40). Kesaksian ini jelas dibedakan-Nya dengan kesaksian Bapa yang langsung tentang diri-Nya (ay. 32): Tidak biasanya manusia menghampiri Allah karena sifat-Nya yang adalah Roh (ay. 37) banyak diatasi melalui penyataan diri-Nya di dalam Alkitab Perjanjian Lama. Tetapi firman itu tidak berakar di dalam diri para pendengar Yesus. Buktinya adalah kenyataan bahwa mereka tidak menerima Dia yang disebutkan dalam Firman tersebut (5:38). Menyelidiki di dalam kasus ini bila merupakan petunjuk atau perintah, tetapi pengertian dari bagian ini lebih condong kepada petunjuk. Orang-orang Yahudi memiliki kebiasaan menyelidiki Kitab-Kitab Suci sebab mereka mengetahui bahwa kitab-kitab ini berisi rahasia hidup yang kekal. Memahami hukum Taurat merupakan tujuan keagamaan orang Yahudi; sehingga Firman yang tertulis itu cenderung menjadi tujuan. Tetapi Alkitab bersaksi tentang satu oknum! Yang menyedihkan ialah Oknum itu sekarang hadir, dan orang-orang beragama tidak mau datang kepada-Nya sebab mereka secara sia-sia mencari hidup di dalam Firman yang tersurat (ay. 40).
Wycliffe: Yoh 5:41-47 - memperoleh hormat // kasih akan Allah // atas nama-Nya sendiri 41-47. Yesus tidak ingin orang percaya kepada-Nya hanya agar Dia memperoleh hormat mereka (ay. 41). Kata Yunaninya adalah doxa sering diterjemahkan de...
41-47. Yesus tidak ingin orang percaya kepada-Nya hanya agar Dia memperoleh hormat mereka (ay. 41). Kata Yunaninya adalah doxa sering diterjemahkan dengan kemuliaan. Alasan pokok dari kurangnya tanggap kepada Yesus dan terhadap berbagai pernyataan-Nya adalah kurangnya tanggapan kepada Allah. Mereka tidak memiliki kasih akan Allah. Karena Yesus datang dalam nama Bapa, ketiadaan kasih akan Allah ini membuat mereka tidak dapat melihat bahwa Dia satu dengan Bapa, lalu menerima-Nya. Seandainya Dia datang atas nama-Nya sendiri dan bukan atas nama Bapa, maka Dia tentu akan memperoleh sambutan (ay. 43). Perkataan ini mungkin tidak dimaksudkan sebagai nubuat tentang datangnya tokoh tertentu pada masa yang akan datang, tetapi dikemukakan untuk menegaskan sebuah prinsip menyangkut sifat berdosa manusia. Orang-orang Yahudi melakukan kesalahan dengan mencari kehormatan dan kemuliaan dari satu sama lain (bdg. 12:43) dan bukan dari satu-satunya Allah. yang merupakan satu-satunya sumber pengakuan yang sejati dan abadi. Misi Yesus bukan untuk menuduh dan menghakimi. Memang hal ini tidak perlu di dalam kasus para pendengar-Nya, sebab sudah ada penuduh di dalam diri Musa. Orang-orang Yahudi mempercayai tanpa batas apa yang telah ditulis oleh Musa (ay. 45), tetapi pada saat yang menentukan mereka sama sekali tidak percaya, sebab mereka tidak mau menerima pemberitaan nubuat Musa tentang Kristus. Di sini kita jangan hanya berpikir tentang ayat-ayat tertentu seperti Ulangan 18:15-18, tetapi tentang tidak lengkapnya penyataan terlepas dari Oknum yang akan datang, dan tentang kutukan hukum Taurat yang memerlukan seorang Juruselamat. Penyataan tertulis dan penyataan secara pribadi pada dasarnya sama (ay. 47).